Friday, May 6, 2016

keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Aceh kabupaten Aceh Besar



KEANEKARAGAMAN SERANGGA PERDU DI RINON
PULO BREUH KABUPATEN
ACEH BESAR

1Indri Yetti, 2Nailul Muna, 3Novia Vivi Yanti dan 4Syukriah
1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
4 Alumni  Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

ABSTRAK
Pulau Breuh adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat laut pulau Sumatera dan di sebelah barat laut pulau Weh Pulau ini memiliki keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang sangat beragam karena alamnya yang masih terjaga. Salah satu hewan avertebrata yang banyak dijumpai di kawasan ini adalah spesies serangga termasuk serangga perdu. Penelitian tentang keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar telah dilakukan pada bulan Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan indeks keanekaragaman dari serangga perdu di Desa Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu dengan memilih perdu yang banyak terdapat serangga serta pengambilan sampel secara hand sortir. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 222 spesies yang terdiri 17 genus, 7 ordo, 9 famili. Perhitungan  Indeks keanekaragaman menggunakan rumus Shanon Whiener yang indeks keanekaragaman termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai 3.0615.

Kata Kunci: Indeks Keanekaragaman, Serangga Perdu, Rinon Pulo Breuh





PENDAHULUAN

            Pulau Breuh adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat laut pulau Sumatera dan di sebelah barat laut pulau Weh. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Pulau ini memiliki keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang sangat beragam karena alamnya yang masih terjaga. Salah satu hewan avertebrta yang banyak dijumpai di kawasan ini adalah spesies serangga termasuk serangga perdu. Serangga adalah kelompok filum avertebrata yang paling banyak dijumpai di permukaan bumi, karena tubuhnya yang kecil, kemampuannya menyesuaikan diri terhadap lingkungan sangat cepat, dan kemampuan reproduksinya yang tinggi sehingga keberadaanya sangat mudah ditemukan di permukaan bumi tidak terkecuali di kepulauan Breuh sendiri.
Menurut Nurdin (2000 : 42), “Serangga merupakan kelompok organisme yang paling banyak jenisnya dibandingkan dengan kelompok organisme lainnya dalam Phylum Arthropoda. Hingga saat ini telah diketahui sebanyak lebih kurang 950.000 spesies serangga di dunia, atau sekitar 59,5% dari total organisme yang telah dideskripsi. Tingkat keragaman serangga yang sangat tinggi dapat beradaptasi pada berbagai kondisi habitat, baik yang alamiah seperti hutan-hutan primer maupun habitat buatan manusia seperti lahan pertanian dan perkebunan”. Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. 
Keanekaragaman serangga yang terdapat di Rinon Pulau Breuh, Aceh Besar  sangat tinggi, salah satunya adalah  kelompok serangga perdu. Serangga perdu merupakan serangga yang hidup dan beraktivitas di tanaman perdu. Tanaman perdu adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang dibedakan dengan pohon karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, biasanya kurang dari 5-6 meter.
            Menurut Haneda (2013 : 42), “Keanekaragaman serangga diyakini dapat digunakan sebagai salah satu bioindikator kondisi suatu ekosistem. Oleh karena itu, pentingnya peranan serangga dalam ekosistem dan begitu banyak jenis serangga yang belum teridentifikasi, maka upaya untuk mengkaji keanekaragaman serangga dalam ekosistem hutan menjadi suatu objek yang layak untuk dilakukan”.
Menurut Nursaidah (2013 : 65), “Keanekaragaman serangga baik dalam hal kelimpahan dan kepunahan maupun kekayaannya juga sangat terkait dengan tingkat tropik lainnya. Hal ini disebabkan adanya interaksi yang terjadi, baik diantara kelompok fungsional serangga maupun dengan tumbuhan yang selanjutnya akan membentuk keanekaragaman serangga itu sendiri. Penurunan keanekarangaman spesies serangga herbivora dapat menimbulkan ”efek domino” terhadap keanekaragaman musuh alami serangga-serangga tersebut. Kemungkinan ini cukup beralasan karena serangga mendukung hampir setengah dari jumlah spesies predator dan parasitoid”.
Menurut Legg (2005 : 23), “Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaat pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi. Serangga memainkan peranan penting dalam kesejahteraan manusia, baik peranan yang bermanfaat maupun yang merugikan. Lebah madu dan ulat sutera adalah serangga yang bermanfaat, sementara nyamuk, lalat, pinjal, dan tungau telah diketahui sebagai vektor penyakit pada manusia dan ternak, sedangkan wereng dan belalang dapat menjadi hama tanaman”.
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan indeks keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi terbaru tentang keanekaragaman serangga perdu bagi mahasiswa dan instansi-instansi terkait lainnya.








BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
            Penelitian dilakukan di kawasan dekat perairan Rinon Pulo Breuh Aceh Besar yang dilaksanakan 22 Mei 2015, pukul 14.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan di dalam penelitian ini diantaranya yaitu:
1.        Kuas cat
2.        Kantong plastik
3.        Alkohol
4.        Sampel serangga perdu yang didapat

Metode Penelitian
            Penelitian serangga perdu menggunakan metode purposive sampling. Menurut Melati (2007 : 37), “Metode  purposive sampling merupakan metode penelitian dengan pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan yang diperlukan”.

Prosuder penelitian
            Prosedur penelitian yang digunakan untuk melihat indeks keanekaragaman serangga perdu diantaranya yaitu:
1.        Ditentukan nama perdu yang akan diamati hewannya.
2.        Dibagikan perdu menjadi akar, batang, cabang dan daun
3.        Dipilih bagian akar, batang dan cabang sebagai tempat pengamatan.
4.        Disediakan masing-masing kantong plastik atau botol sampel sesuai dengan bagian tumbuhan (akar, batang, cabang).
5.        Diperhatikan dan diambil hewan yang ada di bagian ini dengan pola pengamatan mulai dari permukaan kulit, celah kulit dan di bawah kulit.
6.        Dimasukkan semua hewan yang ditemukan masing-masing tempat yang telah disediakan.
7.        Dilakukan pencatatan dan identifikasi.
Analisis Data
            Analisis data serangga perdu dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman jenis dengan menggunakan rumus Shanon Whiener sebagai berikut:                                                      
Rumus Keanekaragaman 
H = - ∑ pi ln pi
Keterangan:
H = Indeks keanekaragaman
Pi = Nilai penting
Dengan kriteria:
H’< 1       = Keanekaragaman rendah
1< H’< 3  = Keanekaragaman sedang
H’>3         = Keanekaragaman tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian

Pembahasan
Berdasarkan tabel indeks keanekaragaman serangga perdu di atas, dapat diketahui bahwa indeks keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar termasuk ke dalam kategori tinggi, dimana nilai indeks keanekaragaman yang didapat sebesar 3.0615. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 222 spesies yang terdiri 17 genus, 7 ordo, 9 famili.
   Keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kemampuan reproduksi dari serangga dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari suhu, cahaya, dan kelembaban udara.
            Spesies yang didapatkan dalam penelitian ini diantaranya yaitu Componotus sp., Componotus castanius, Grylus pennslyanicus, Dorylus laevigatus, Lasius fuliginosus, Oecophylla smaragdina,  Solenopsis sp., Nazera sp., Tribollium casteneum, Oryctes rhinoceros, Musca sp., Coptotermes curvignathus, Paederus littoralis, Drosophilla melanogaster, Dysdercus cingulatus, Helicoverpa armigera, dan Culex sp. Spesies-spesies tersebut didapatkan pada 3 bagian perdu yaitu akar, batang dan daun.
            Serangga perdu yang didapatkan pada bagian akar berjumlah 102 spesies, yang terdiri dari Componotus sp., Grylus pennslyanicus, Dorylus laevigatus, Lasius fuliginosus, Oecophylla smaragdina,  dan Solenopsis sp. Serangga perdu didapatkan pada bagian batang berjumlah 63 spesies, yang terdiri dari Nazera sp., Solenopsis sp., Grylus pennslyanicus, Tribollium casteneum, Oryctes rhinoceros, Musca sp., Coptotermes curvignathus, Paederus littoralis, dan Lasius fuliginosus. Serangga perdu didapatkan pada bagian daun berjumlah 57 spesies, yang terdiri dari Componotus castanius, Drosophilla melanogaster, Dysdercus cingulatus, Componotus sp., Helicoverpa armigera, dan Culex sp.
            Spesies serangga perdu yang didapatkan merupakan perwakilan dari 7 ordo yang terdiri dari ordo hymenoptera, orthoptera, hemiptera, coleoptera, diptera, isoptera dan Lepidoptera. Spesies serangga terbanyak berasal dari ordo hymenoptera yaitu sebanyak 153 spesies yang oleh Compenotus sp.,  Solenopsis sp. dan Oecophylla smaragdina.   

KESIMPULAN
1.         Indeks keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar termasuk ke dalam kategori tinggi dengan nilai sebesar 3.0615. 
2.         Hasil penelitian menunjukkan terdapat 222 spesies yang terdiri 17 genus, 7 ordo, 9 famili.
3.         Keanekaragaman serangga perdu di Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar yang tinggi disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
4.         Spesies serangga terbanyak berasal dari ordo hymenoptera yaitu sebanyak 153 spesies.
5.         Spesies serangga perdu terdapat pada beberapa bagian tanamanan, yaitu akar, batang, dan daun.






DAFTAR PUSTAKA
Legg, G., Hewan-hewan Mungil, (Jakarta: Erlangga), 2005.
Lin Nursaidah., Komposisi Serangga Kanopi Pohon Apel di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang, Jurnal Biotropika, Vol. 1(1), 2013.
Melati Ferianita., Metode Sampling Bioekologi, (Jakarta: Bumi Aksara), 2007.
Muhammad, Nurdin. S.,  Ekologi Hewan Tanah, (Jakarta: Bumi Aksara), 2000.
Noor Farikhah Haneda, dkk,. “Keanekaragaman Serangga di Ekosistem Mangrove”, Jurnal Silvikurtur Tropika, Vol. 4, No. 1, 2013.



Thursday, January 29, 2015

Sebuah Cerita Suami, Istri & Keluarga

Sebuah Cerita Suami, Istri & Keluarga

Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartment kami. Teman-teman memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendongnya ke rumah kami. Dia tersipu malu-malu. Saat itu, aku adalah seorang pengantin pria yang kuat dan bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorang anak, aku bekerja sebagai pengusaha dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset-aset perusahaan meningkat, kasih sayang diantara aku dan istriku seperti mulai menurun.

Istriku seorang pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yang bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat sangat bahagia, namun kehidupan yang tenang sepertinya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang tak terduga.

Lalu Jane datang ke dalam kehidupanku.

Hari itu hari yang cerah. Aku berdiri di balkon yang luas. Jane memelukku dari belakang. Sekali lagi hatiku seperti terbenam di dalam cintanya. Apartment ini aku belikan untuknya. Lalu Jane berkata, "Kau adalah laki-laki yang pandai memikat wanita." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkan ku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku berkata "Laki-laki sepertimu, ketika sukses nanti, akan memikat banyak wanita." Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.

Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, "Kamu perlu memilih beberapa furnitur, ok? Ada yang perlu aku lakukan di perusahaan." Dia terlihat tidak senang, karena aku telah berjanji akan menemaninya melihat-lihat furnitur. Sesaat, pikiran untuk bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumnya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit untuk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka. Sejujurnya, dia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan televisi. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini sebelumnya merupakan hiburan bagiku.

Suatu hari aku bertanya pada istriku dengan bercanda, "Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?" Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seorang yang percaya bahwa perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bahwa aku serius tentang ini.

Ketika istriku datang ke kantorku, Jane langsung pegi keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dengan pandangan simpatik dan mencoba menyembunyikan apa yang sedang terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku seperti mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum dengan lembut kepada bawahan-bawahanku. Tapi aku melihat ada perasaan luka di matanya.

Sekali lagi, Jane berkata padaku, "Sayang, ceraikan dia, ok? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu-ragu lagi.

Ketika aku pulang malam itu, istriku sedang menyiapkan makan malam. Aku menggemgam tangannya dan berkata, "Ada yang ingin aku bicarakan." Dia kemudian duduk dan makan dalam diam. Lagi, aku melihat perasaan luka dari matanya.

Tiba-tiba aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku harus tetap mengatakan ini pada istriku. Aku ingin bercerai. Aku memulai pembicaraan dengan tenang.

Dia seperti tidak terganggu dengan kata-kataku, sebaliknya malah bertanya dengan lembut, "Kenapa?"

Aku menghindari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempar sumpit dan berteriak padaku, "Kamu bukan seorang pria!" Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikannya jawaban yang memuaskan, bahwa hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!

Dengan perasaan bersalah, aku membuat perjanjian perceraian yang menyatakan bahwa istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami dan 30% aset perusahaanku.

Dia melirik surat itu dan kemudian merobek-robeknya. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya denganku telah menjadi seorang yang asing bagiku. Aku menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu, daya dan tenaganya tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yang telah aku katakan karena aku sangat mencintai Jane. Akhirnya istriku menangis dengan keras di depanku, yang telah aku perkirakan sebelumnya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yang telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.

Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan malam, tapi langsung tidur dan tertidur dengan cepat karena telah seharian bersama Jane.

Ketika aku terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikannya dan langsung kembali tidur.

Paginya, dia menyerahkan syarat perceraiannya: Dia tidak menginginkan apapun dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia meminta dalam 1 bulan itu kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dalam sebulan itu, dan dia tidak mau mengacaukan anak kami dengan perceraian kami.

Aku setuju saja dengan permintaannya. Namun dia meminta satu lagi, dia memintaku untuk meingat bagaimana menggendongnya ketika aku membawanya ke kamar pengantin, di hari pernikahan kami.

Dia memintanya selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar kami, ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku menerima permintaannya yang aneh karena hanya ingin membuat hari-hari terakhir kebersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.

Aku memberi tahu Jane tentang syarat perceraian dari istriku. Dia tertawa keras dan berpikir bahwa hal itu berlebihan. "Trik apapun yang dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!", kata Jane, dengan nada menghina.

Istriku dan aku sudah lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan untuk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendongnya di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami tepuk tangan di belakang kami. Katanya, "Papa menggendong mama!" Kata-katanya membuat ku merasa terluka. Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dengan dirinya dipelukanku. Dia menutup mata dan berbisik padaku, "Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini." Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkannya di depan pintu. Dia pergi untuk menunggu bus untuk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.

Hari kedua, kami berdua lebih mudah bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sudah lama aku tidak sungguh-sungguh memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sudah tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yang telah aku lakukan padanya.

Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasa rasa kedekatan seperti kembali lagi. Wanita ini adalah seorang yang telah memberikan 10 tahun kehidupannya padaku.

Hari kelima dan keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalannya waktu semakin mudah menggendongnya. Mungkin karena aku rajin berolahraga membuatku semakin kuat.

Satu pagi, istriku sedang memilih pakaian yang dia ingin kenakan. Dia mencoba beberpa pakaian tapi tidak menemukan yang pas. Kemudian dia menghela nafas, "Pakaianku semua jadi besar." Tiba-tiba aku tersadar bahwa dia telah menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dengan mudah.

Tiba-tiba aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan yang luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.

Anak kami datang saat itu dan berkata, "Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar." Bagi anak kami, melihat ayahnya menggendong ibunya keluar telah menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku untuk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku karena takut aku akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku menggendong istriku, jalan dari kamar, ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dengan lembut. Aku menggendongnya dengan erat, seperti ketika hari pernikahan kami.

Tapi berat badannya yang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya, sulit sekali bagiku untuk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dengan erat dan berkata, "Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan."

Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan keatas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, "Maaf, Jane, aku tidak mau perceraian."

Dia menatapku, dengan heran menyentuh keningku. "Kamu demam?", tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. "Maaf, Jane, aku bilang, aku tidak akan bercerai." Kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin karena aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai. Sekarang aku sadar, sejak aku menggendongnya ke rumahku di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.

Jane seperti tiba-tiba tersadar. Dia menamparku keras kemudian membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.

Di toko bunga, ketika aku berkendara pulang, aku memesan satu buket bunga untuk istriku. Penjual menanyakan padaku apa yang ingin aku tulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, aku akan menggendongmu setiap pagi sampai maut memisahkan kita.

Sore itu, aku sampai rumah, dengan bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas, hanya untuk menemukan istriku terbaring di tempat tidur - meninggal. Istriku telah melawan kanker selama berbulan-bulan dan aku terlalu sibuk dengan Jane sampai tidak memperhatikannya. Dia tahu dia akan segera meninggal, dan dia ingin menyelamatku dari reaksi negatif apapun dari anak kami, seandainya kami jadi bercerai. -- Setidaknya, di mata anak kami --- aku adalah suami yang penyayang.

Hal-hal kecil di dalam kehidupanmu adalah yang paling penting dalam suatu hubungan. Bukan rumah besar, mobil, properti atau uang di bank. Semua ini menunjang kebahagian tapi tidak bisa memberikan kebahagian itu sendiri. Jadi, carilah waktu untuk menjadi teman bagi pasanganmu, dan lakukan hal-hal yang kecil bersama-sama untuk membangun kedekatan itu. Miliki pernikahan yang sungguh-sungguh dan bahagia.

Kalau kamu tidak share ini, tidak akan terjadi apa-apa padamu.

Kalau share, mungkin kamu menyelamatkan satu pernikahan.
Banyaknya kegagalan dalam kehidupan karena orang tidak sadar betapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka telah menyerah.