Makalah Struktur
Hewan
SISTEM SARAF
Dosen Pembimbing :
Drs. Ali
Sarong, M.pd.
Oleh :
Nailul Muna / 281223108
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Berbeda
dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang
eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk
kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu, baik pada hewan yang
uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan itu
berorganisasi, berarti setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari
individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.
Suatu organisme hidup baik yang
uniseluler maupun yang multiseluler, dapat berada sebagai individu terpisah
maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain (koloni).
Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan uniseluler atau hewan
multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler.
Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena
aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan, maka koloni itu dianggap
sebagai suatu organisme.
Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsangan
yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas
yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan
hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin (hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin (hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sistem saraf pada Pisces?
2.
Bagaimana sistem saraf pada Ampibia?
3.
Bagaimana sistem saraf pada Reptilia?
4.
Bagaimana sistem saraf pada Aves?
5.
Bagaimana sistem saraf pada Mamalia?
6.
Bagaimana sistem saraf pada Mollusca?
7.
Bagaimana sistem saraf pada Insekta?
C.
Tujuan Pembahasan
1. Untuk
mengetahui sistem saraf pada Pisces.
2. Untuk
mengetahui sistem saraf pada Ampibia.
3. Untuk
mengetahui sistem saraf pada Reptilia.
4. Untuk
mengetahui sistem saraf pada Aves.
5. Untuk mengetahui sistem saraf pada Mamalia.
6. Untuk mengetahui sistem saraf pada Mollusca.
7. Untuk
mengetahui sistem saraf pada Insekta.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. SISTEM SARAF VERTEBRATA
Sistem
saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak
dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda,
semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan
pada avertebrata, di mana sistem saraf pada avertebrata secara umum belum
terdifferensiasi secara nyata seperti halnya pada vertebrata, maka pada
vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam beberapa bagian
dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.
Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan
sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima
rangsangan, memproses informasi yang diterima dan memberi respon terhadap
rangsangan.
1. Sistem Saraf Pada Pisces
Otak
terletak pada bagian yang lebih tinggi daripada cyclostome. Empat bagian
penting yaitu cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil), bagian
penglihatan, dan medulla. Otak mempunyai saraf otak sebagai organ perasa dan
bagian lain pada anterior dari tubuhnya. Saluran saraf merupakan pusat dari
tulang belakang dan melalui saraf arches dari vertebrata .
Pada
ikan terdapat terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Kedua sistem saraf tersebut pada dasarnya tidak
bisa bekerja secara terpisah, tetapi saling melengkapi. Sistem saraf pusat
berupa jaringan saraf yang menjalin seluruh tubuh berakar dalam
otak maupun sumsum tulang belakang.
Otak
Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman, sepasang
struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui
dua saraf penciuman Lobus penciuman yang sangat besar dalam
ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik
cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon ,
setara struktural ke otak dalam
vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan
kebanyakan dengan penciuman.
Otak ikan hiu merupakan tipe
otak yang lebih maju dibandingkan dengan lintah laut. Dari dua kantung
olfaktori dihidung, saluran olaktori besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang melekat dengan erat ke pasangan hemisfer serebral di diensefalaon. Di
bagian dorsal, diensefalaon mengandung sebuah tangkai pineal serta badan pineal dan
di bagian ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat melekatkan hipofisis. Semua
struktur ini merupakan bagian darai otak depan. Dua lobus optik yang bundar terdapat di bagian dorsal
otak tengah. Otak belakang terdiri atas serebelum dorsal median yang berukuran besar di atas medula oblongata yang membuka di bagaian atas. Sepuluh
pasang saraf kranial melayani struktur, terutama kepala, kira-kira
distribusinya sama dengan vertebrata lain. Tali saraf dilindungisepenuhnya
dilindungi oleh lengkung neural tulang belakang, selanjutnya saraf spinal
yang berpasang ke setiap somit tubuh muncul di antara lengkung neural dari
tulang belakang berturut-turut.
Gambar sistem saraf
pada ikan hiu
Ikan
perak mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang
saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.
2.
Sistem Saraf Pada Amphibi
Sistem saraf
pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Pada amphibi, otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput
yaitu durameter yang
berbatasan dengan tulang dan pipiamater
yang batasan dengan jaringan saraf.
Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan
terdapat cairan cerebrospinalis. Bila membran
ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Sistem saraf amphibi
terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah sebagai pusat penglihatan
berkembang lebih baik sehingga amphibi memiliki penglihatan yang baik.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu
terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di
tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Gambar: Sistem
Saraf Amphibi
1. Otak (Ensefalon)
Otak
merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak didalam tulang tengkorak
dan diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan meninges.
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang
terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan
ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Otak mempunyai
lima bagian utama, yaitu:
a. Lobus
olfaktorius
Lobus olfaktorius pada amphibi
memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu berkembang. Oleh
karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian yang disebut
hemisperium serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan
sebagai pusat pembau pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak
terlalu banyak membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau.
b. Otak
besar (cerebrum)
Otak besar merupakan sumber dari
semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada
juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna
kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan
sensorik
Serebrum pada amphibi terdiri atas
sepasang hemispermiun serebri. Pada serebrum memungkinkan terjadinya
aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya pembiakan dan macam-macam gerak.
c. Otak
tengah (mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak
kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis. Thalamus
amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan antara serebrum
dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral
otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan
sebagi Master of Glands.
Pada bagian atas (dorsal) otak
tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang saling
bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut
sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus
optikus bermuara pada lobus ini. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus
optikus pada amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius. Hal ini
karena amphibi, contohnya katak merupakan hewan Nokturnal. Selain itu, pada
bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini disebut
juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada
permukaan tubuh.
Pada bagian ventral, selain terdapat
kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada
kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel neurosekretori (sel saraf yang
menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa neurohormon yang berfungsi untuk
mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain.
Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi
menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.
d. Otak
Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama
dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi,
karena aktifitas otot relative berkurang.
e. Sumsum lanjutan (medulla
oblongata)
Sumsum
lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung
(pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut jantung) , tekanan darah
(pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah), volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak refleks yang lain.
2. Sumsum
tulang belakang (medulla spinalis)
Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla
oblongata yang masuk ke dalam kanalis vertebralis. Pada amphibi, medulla
spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis berfungsi
menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls
motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari
refleks.
Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan
saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak
merupakan saluran desenden. Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut
tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
3.
Sistem Saraf Pada Reptil
Reptile
mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung. Otak pada
reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan
Otak besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar
ini meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah. Bagian-bagian otak lainnya
kurang berkembang bila di bandingkan dengan otak pada burung.
Gambar : Otak pada
Reptil
Pada
bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan dua lobus
olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di belakang
hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya adalah
serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula
oblongata tersebar secara lateral di bawah serebelum, kemudian menyempit ke
sum-sum tulang belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian dasar hemisfer
serebral, terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan infundibulum
dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal yang
berpasangan ke setiap somit tubuh.
Sistem
saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Ø Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf
pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak
mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Otak
besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu
terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan
sensorik.
b. Otak
tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil
dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal)
otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
c. Otak
kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi
tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar
yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
d. Jembatan
varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang.
e. Sumsum
sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar
impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga
mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,
volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.
2. Sumsum tulang belakang (medulla
spinalis)
Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf
sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat
serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf).
Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang
membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Ø Sistem Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur
oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur
otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem
saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf
otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang
saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan
sensori dan motor
Saraf
otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang
paling penting.
2. sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem
saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan
saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik
selalu berlawanan (antagonis).
Gambar:
saraf pada ular
4.
Sistem Saraf Pada Aves
Burung merupakan hewan aktif
yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki keseimbangan yang bagus terutama
saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman penglihatan yang bagus.
Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang baik hal
ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang
menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.
Gambar : otak Aves
Susunan
saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui (mammalia).
Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas
otak dan susm-sum tulan belakang. Otak burung terdiri dari beberapa bagian,
yakni otak besar, otaak tengah, otak kecil, dan sum-sum lanjutan. Selain otak
kecil, otak besar pada burung tumbuh dengan baik. Otak besar burung berbeda
pula dengan otak besar manusia. Permukaan otak besar burung tidak
berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak banayak. Otak tengah
burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan
fungsi penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang
memperluas permukaannya sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan
otak kecil ini berguna untuk pengaturan keseimbanagan burung waktu terbang.
Gambar: saraf
merpati
5. Sistem Saraf Pada Mammalia
Sistem
saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih
tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus
lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh
alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon)
terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
Sistem
saraf tersusun oleh berjuta–juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem
saraf tersusun atas sel-sel saraf NEURON.
Gambar Sel Saraf
Neuron
Setiap
neuron tersusun atas bagian berikut :
- Badan sel
mengandung nucleus
- Dendrit berfungsi
meneruskan impuls saraf ke badan sel
- Akson/neurit
,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lain
- Sel
neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung /isolator bagian yang
tidak terselubung disebut nodus ranvier,selubung tersebut tersusun oleh
sel –sel pipih yang disebut sel Schwann.
Sel
saraf dibedakan atas 3 macam berdasarkan fungsinya yaitu:
- Sel saraf sensorik
(aferen) berfungsi sebagai pengatar rangsang dari reseptor menuju ke otak
/sumsum tulang belakang.
- Sel saraf motorik
(eferen) berfungsi sebagai pengatar rasang dari otak sumsum tulang
belakang menujuefektor /otot.
- Sel saraf konektor
berfungsi untuk meneruskan rangsang dari saraf sensorik ke
saraf motorik.
Gerak
merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan umtuk menjelaskan
penghataran impul oleh saraf .gerakanyang dilakukan dengan kesadaran disebut
gerak biasa atau gerak sadar . Skema gerak sadar sebagai berikut:
Sedangkan
gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari disebut gerak reflex. Skema gerak
reflex sebagai berikut :
Sistem
saraf pada manusia dibagi menjadi dua,yaitu :
- Sistem saraf pusat
- Sistem saraf tepi
1.1. Sistem Saraf Pusat
Seluruh
aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan
atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau
kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
v
Otak
Otak dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri
dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan
yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling
dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan
tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter
terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan
paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada
tulang.
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu
otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata
hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa
terdiri dari beberapa bagian (lobus).
Bagian-bagian dari otak adalah:
1. Otak
Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan
dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu
belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang
berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan
kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu
lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi
serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus,
yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus
temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan saraf pusat yang
utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu
kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala
merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai
pusat pendengaran.
2.
Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak
didepan otak kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya
mengangkat kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
3.
Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital
serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak
belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli),
otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian
otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak
kecil dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang
otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak
kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi
kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah
batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya
pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan,
gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
v
Sumsum Tulang Belakang
Sumsum
tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu
lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai
ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum
tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls
sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke
efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan
serebrospinal.
Pada
potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian
luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar
berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang,
sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H.
Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak
mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang
mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
v
Syaraf Tepi
Sistem Saraf
Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang
dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem
saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf
tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua
yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
B.
SISTEM SARAF AVERTEBRATA
1. Sistem Saraf Mollusca
Sistem saraf terdiri atas tiga
buah ganglion utama yakni:
a.
Ganglion otak (ganglion cerebral)
b.
Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam
c.
Ganglion kaki (pedal).
Ketiga
ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali
saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian
tubuh. Didalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan.
Sel
neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat pula
kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya kelenjar
optik pada Octopus.
Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
Pada bekicot, saraf-saraf ganglion
secara rapat berpasangan sebagai saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal),
saraf kaki, saraf jeroan. Saraf-saraf dari ganglia itu melanjut keseluruh
sistem organ. Pada ujung tiap tentakel posterior (panjang) terdapat sebuah mata
dengan kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium (olfaktorius).
Di bawah ganglia kaki terdapat sepasang statokis, yaitu organ keseimbangan,
masing-masing mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel peraba. Dalam
lapisan epidermis kepala dan kaki terdapat pula struktur peraba.
Pada gastropoda, serebral atau
ganglion suboeofagus mempunyai peran untuk mengontrol ganglia yang lebih bawah.
Aktifitas refleks atau gerakan pada hewan ini dikontrol oleh aktifitas 4 pasang
ganglion yaitu ganglia serebral, pedal, pleural, dan viseral. Pada Cephalopoda
(cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena adanya penggabungan
berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus. Karena itu otaknya
mempunyai bagian supraoesofagus dan suboesofagus. Pada bagian suboesofagus
terdapat pusat pernafasan untuk inspirasi dan ekspirasi. Selain itu terdapat
pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan branchial yang mengontrol lengan
dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi pusat motorik, pusat
sensorik utama yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal vertikal.
2. Sistem Saraf Insekta
Jaringan saraf serangga dapat dibagi
ke dalam saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat terdiri dari sepasang rantai
saraf rantai yang terdapat di sepanjang tubuh bagian ventral. Sistem saraf
serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di
sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian
ganglia, dihubungkan dengan tali saraf ventral terdiri dari dua paralel
connectives sepanjang perut. Biasanya, setiap segmen tubuh
memiliki satu ganglion pada setiap sisi, meskipun beberapa ganglia yang melebur
untuk membentuk otak dan ganglia besar lainnya. Segmen kepala berisi otak, juga
dikenal sebagai ganglion supraesophageal. Dalam sistem saraf serangga, otak
anatomis dibagi ke dalam protocerebrum yang mencakup mata majemuk dan oselli,
deutocerebrum yang mencakup antenna, dan tritocerebrum yang mencakup labrum dan
usus depan. Segera di belakang otak adalah subesophageal ganglion, yang terdiri
dari tiga pasang ganglia menyatu. Ini mengendalikan mulut, kelenjar ludah dan
otot-otot tertentu.
Pada berbagai tempat di segmen
tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi
sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian
anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak. Pada belalang terlihat
susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari
ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
a.
Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari
mata dan antena.
b.
Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi
aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila),
dan bibir bawah (labium).
c.
Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf
yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion
bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran
pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar
sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
Sedangkan
sel saraf tepi terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu :
a.
Sel saraf indera: membawa impuls dari salat indera.
b.
Sel perantara (internuncial): mrmbawa impuls antara
sel saraf.
c.
Sel saraf motor: membawa impuls dari pusat integrasi
ke otot.
Ada 3
macam susunan saraf, yaitu
a.
Monopolar
b.
Bipolar
c.
Multipolar
Susunan
di atas disebut sebagai "neuron bipolar", sedang bentuk lainnya
adalah "monopolar Neuron" seperti yang dijumpai pada SSP. Neuron
bipolar dengan demikian lebih banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan
rangsang, sementara yang monopolar dipergunakan untuk memproses rangsang dan
selanjutnya diantisipasi sesuai dengan jenis rangsang.
Serangga memiliki sistem syaraf
pusat yang relatif sederhana dengan otak (A) dorsal terhubung dengan tali saraf
ventral (ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia yang
terletak sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam
setiap segmen dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga
dihubungkan dengan penghubung intersegmental (inter-segmental
connectives) menuju ganglia di segmen tubuh yang berdekatan.
Gambar 1. Hasil Pengamatan Sistem Saraf pada
Belalang (Orthoptera: Acrididae):
A. Ganglia thoraks; B. Abdominal ganglion; C.
penghubung intersegmental
|
Secara umum, sistem saraf pusat
tampak seperti tangga: commissure (Gambar 2.8) adalah anak tangga dan
penghubung intersegmental (Gambar 1C dan 2D) adalah relnya. Dalam ordo-ordo
serangga terdapat kecenderungan ganglia individual untuk bergabung (baik secara
lateral maupun longitudinal) membentuk ganglia yang lebih besar yang melayani
beberapa segmen tubuh.
Gambar 2 Sistem Saraf Pusat.
A. Brain; B. ventral nerve cord (B);
C. subesophageal ganglion; D. intersegmental
connectives;
E. thoracic ganglia; F. abdominal ganglia; 1.
Protocerebrum;
2. deutocerebrum;3. Tritocerebrum; 9.
circumesophageal connectives;
4. optic lobe; 5. mandible; 6. maxilla; 7. Labium;
8. Commissure
|
Otak
serangga adalah kompleks dari enam ganglia yang menyatu (tiga pasang) yang
terletak pada bagian dorsal dalam kapsul kepala. Setiap bagian dari otak
mengontrol (menginnervasi) spektrum yang terbatas terhadapa aktifitas dalam
tubuh serangga:
Protocerebrum
(Gambar 2.1): Pasangan pertama ganglion yang umumnya terkait dengan visi,
innervasi mata majemuk dan ocelli.
Deutocerebrum
(Gambar 2.2): Pasangan kedua ganglia yang memproses informasi sensorik yang
dikumpulkan oleh antena.
Tritocerebrum
(Gambar 2.3): Pasangan ketiga ganglia yang menginnervasi labrum dan
mengintegrasikan input sensorik dari proto-dan deutocerebrums. Ganglia tersebut
juga menghubungkan otak dengan ventral nerve cord sisanya dan sistem saraf
stomodaeal yang mengontrol organ internal.
Pada
bagian ventral kapsul kepala (tepat di bawah otak dan esophagus) terdapat
kompleks ganglia gabungan yang disebut ganglion subesophageal, Gambar 2C). Pada
serangga modern, ganglion subesophageal menginnervasi tidak hanya mandibula,
maxillae, dan labium, tetapi juga hipofaring, kelenjar ludah, dan otot leher.
Sepasang penghubung circumesophageal (Gambar 2.9) menyimpul sekitar sistem
pencernaan untuk menghubungkan otak dan kompleks subesophageal bersama-sama.
Pada
thoraks, terdapat tiga pasang ganglia thoraks (Gambar 1A dan 2E, kadang-kadang
menyatu) mengontrol locomotion dengan menginnervasi kaki dan sayap. Otot
thoraks dan reseptor sensorik juga terhubung dengan ganglia ini. Demikian pula,
ganglia abdominal (Gambar 1B dan 2F) mengontrol gerakan otot abdominal (perut).
Spirakel baik di thoraks maupun perut dikendalikan oleh sepasang saraf lateral
yang timbul dari setiap segmental ganglion (atau melalui saraf median ventral
yang menghubungkan setiap sisinya). Sepasang terminal abdominal ganglia
(biasanya menyatu untuk membentuk caudal ganglion yang besar) menginnervasi
anus, genitalia internal dan eksternal, dan reseptor sensorik (seperti cerci)
yang terletak di bagian ujung belakang serangga.
Sistem
saraf serangga juga terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi,
berupa sistem saraf tangga tali. Pada belalang sistem saraf pusat tersusun
atas kelompok-kelompok badan sel saraf yang disebut ganglia. Tiap-tiap
ganglia dihubungkan oleh satu atau lebih tali-tali saraf. Sementara
itu, saraf tepi belalang tersusun oleh akson sensorik dan
akson motorik ke dan dari ganglia.
Antena dan palpus mungkin mengandung
alat-alat (akhir saraf) untuk meraba,merasa, dan membau sesuatu. Sebuah
membrana tympani terdapat pada permukaan segmen abdomen pertama. Membrana
tympani itu terlibat atau terbawa serta dalam mendeteksi suara. Pada sayap dan
kaki belalang sering terdapat alat-alat untuk membuat suara. Belalang mempunyai
2 buah mata majemuk yang besar-besar, terdiri dari ommatidia. Di samping itu
ada 3 oselli atau 3 buah mata sederhana.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Otak
Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman ,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui
dua saraf penciuman Lobus penciuman yang sangat besar
dalam ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele.
2. Sistem
saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis).
3. Reptile
mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung. Otak pada
reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan
Otak besar yang berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas kelihatan.
4. Susunan
saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui (mammalia).
Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas
otak dan susm-sum tulan belakang.
5. Sistem
saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih
tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus
lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh
alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
6. Sistem
saraf mollucsa terdiri atas tiga buah
ganglion utama yakni: Ganglion otak (ganglion cerebral), ganglion visceral /
ganglion organ-organ dalam, ganglion kaki (pedal).
7. Sistem saraf
serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di
sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian
ganglia, dihubungkan dengan tali saraf ventral terdiri dari dua paralel
connectives sepanjang perut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymoous, Sistem koordinasi pada hewan vertebrata.
http //free. vlsm. Praweda /biologi.
2009.
Brotowidjoyo,
M. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga:
Jakarta. 1989.
http://srirahmaningsih.blogspot.com/2011/08/sistem-saraf-pada-ikan.html
http://www.pustakasekolah.com/sistem-saraf-dan-organ-perasa-ikan.html
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Surabaya:
Sinar Wijaya. 1991.
Kimball, John W.
Biologi Edisi Kelima. Erlangga.
Jakarta. 1994.
Syamsuri, I.
Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta.
2004.
No comments:
Post a Comment